Jejak Perjuangan Dokter dalam Fondasi Kementerian Agama Indonesia
Pada awal kemerdekaan Indonesia, empat dokter hebat memainkan peran penting dalam pendirian Kementerian Agama. Mereka adalah Dokter K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat, dr. Moewardi, dr. Marzoeki Mahdi, dan dr. Tarmidzi Taher. Kisah mereka bukan hanya tentang ilmu kedokteran, tapi juga tentang cinta terhadap bangsa dan agama.
Pada 11 Juli 1945, dalam sebuah sidang yang menentukan masa depan Indonesia, Dr. Radjiman Wedyodiningrat mendengarkan usulan penting dari Mr. Muhammad Yamin tentang pembentukan sebuah kementerian khusus untuk agama. Meski awalnya usulan ini tidak mendapat sambutan hangat, namun semangat untuk menjaga nilai-nilai agama terus berkobar.
Dr. Moewardi, seorang dokter spesialis THT dan pahlawan nasional, bukan hanya menyembuhkan pasien tapi juga berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Begitu pula Dr. Marzoeki Mahdi, seorang pelopor kesehatan jiwa, yang tidak hanya mengobati tubuh tapi juga memperjuangkan kesejahteraan jiwa bangsa.
Pada 3 Januari 1946, akhirnya impian mereka menjadi kenyataan. Kementerian Agama didirikan, menjadi simbol perhatian negara terhadap keberagaman agama dan keyakinan. Haji Mohammad Rasjidi, sebagai Menteri Agama pertama, mengumumkan pentingnya kementerian ini untuk menjaga dan menjamin kepentingan agama di Indonesia.
Kementerian Agama terus berkembang di bawah kepemimpinan para menteri, termasuk dr. Tarmidzi Taher, seorang dokter sekaligus menteri yang menunjukkan bahwa ilmu kedokteran dan agama dapat berjalan bersama. Dia menekankan pentingnya pendekatan non-medis dalam kedokteran, melibatkan aspek mental dan spiritual.
Kini, Fakultas Kedokteran di bawah Kementerian Agama terus melahirkan dokter-dokter berhati mulia, yang tidak hanya menguasai ilmu kedokteran, tetapi juga dibekali nilai-nilai keagamaan. Mereka adalah penerus semangat dr. Moewardi, dr. Marzoeki Mahdi, dan dr. Tarmidzi Taher, dokter-dokter yang perjuangannya melampaui batas ruang praktik, merangkul seluruh aspek kehidupan bangsa.
Di Hari Amal Bakti ke-78 Kementerian Agama, kita mengenang dan menghargai peran besar para dokter ini dalam menjaga jiwa dan raga bangsa Indonesia. Semoga perjuangan dan dedikasi mereka terus menginspirasi generasi mendatang.